By
: Herjuna Ardi Prakosa
COVID-19
atau yang kita kenal juga dengan Virus Corona
menjadi perhatian serius seluruh dunia.
Pandemi ini berdampak buruk bagi
pertumbuhan ekonomi di Indoensia. Tetapi bagaimana bisnis statrup di Indonesia
menghadapi Virus Corona ini ?
Wabah
virus corona ternyata tidak menghentikan
jalannya bisnis startup seorang anak muda yang berbisnis kopi dengan
menggunakan teknologi moderen. Dilansir dari Kompas.com, Jago Coffee perusahaan
startup yang dikembangkan oleh pebisnis muda Yoshua Tanu, Justru membuka lowongan
kerja. CEO Jago Coffee Yoshua Tanu mengatakan lowongan kerja yang dibuka yakni
untuk posisi Jagopreneur yaitu barista yang sekaligus menjajakan kopi dengan
sepeda listrik.
Sampai
saat ini belum ada yang mengetahui kapan pandemi virus corona akan berakhir.
Namun dapat dilihat bahwa ada peluang
munculnya startup baru yang dapat dibutuhkan masyarakat yang sangat terbatas
untuk melakuakan mobilitas ditengah karantina mandiri untuk pencegahan Corona.
Saat ini ada peluang bagi masyarakat yang membutuhkan Sistem Informasi tentang
Corona maupun Aplikasi jasa yang dapat memudahkan mendapatkan barang kebutuhan
pokok, Alat Pelindung Diri (APD), pemetaan wilayah rawan Corona dan masih
banyak lagi kebutuhan informasi yang dapat dikembangkan menjadi peluang bisnis
startup. Dikutip dari katadata.co.id
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan akan ada peluang ekonomi yang masih bisa
bergerak di tengah pandemi ini terutama bisnis startup.
Dilihat
dari perkembangan bisnis startup di Indonesia, Perusahaan startup dan industri
ekonomi digital, saat ini tengah menjadi sektor usaha yang begitu potensial
bagi perekonomian Indonesia. Selain terlihat pada meningkatnya jumlah startup
Indonesia yang berpredikat sebagai “Unicorn”, hal ini juga terlihat pada tren
tiga tahun belakangan ini, dimana investor asing mulai gencar menanamkan
modalnya hingga mencapai 2 miliar US dollar, atau sebesar Rp. 27,98 triliun
jika dirupiahkan dengan kurs Rp. 13.999 per US dollar, kedalam sektor usaha
tersebut (Kompas.id ).
Namun
ternyata mengembangkan bisnis startup tidak semudah yang dibayangkan, menurut Mantan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, startup yang sukses hanya 5%
saja. Mengembangkan sebuah startup harus diiringi dengan inovasi serta dampak
sosial yang positif bagi masyarakat. Kejelian dalam melihat potensi bisnis pun
menjadi penting agar startup yang dibentuk tak hanya muncul untuk meramaikan
tren start up yang sedang menjamur saja.
Kita
dapat menarik kesimpulan bahwa ada peluang mengembangkan bisnis stratup
ditengah pandemi Corona. Ada banyak permasalahan dimasyarakat
yang dapat menjadi solusi dan diimplementasikan menjadi sebuah sistem
informasi. banyak peluang membangun
aplikasi jasa belanja dengan sistem pesan hantar, serta ada kesempatan mengembangkan Aplikasi pemetaan wilayah yang
terjangkit Virus Corona, Sistem Informasi Ketersedian Alat Pelindung Diri, dan
pembelajaran online maupun rapat secara virtual. masih disektor industri
berbasis teknologi ada peluang mengembangkan
produk Internet of Thing (IoT) seperti Pendeteksi Suhu Tubuh, Alat
penyemprot disinfektan otomatis, dan masih banyak lagi peluang produk lainnya.
Kesempatan
tersebut juga harus mempertimbangka sisi permodalan yang kita tahu ekonomi di
Dunia maupun di Indonesia ikut goyah akibat Corona, dan tak lupa untuk mempertimbangkan apakah
setelah Pandemi Covid19 ini berkahir Startup yang akan dikembangkan akan tetap
terjaga eksistensinya.
0 komentar:
Posting Komentar