Muhammad Irfan Evrizal adalah alumni mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sriwijaya
yang juga merupakan Founder Self Learning Institute. Berangkat dari kepedulian
terhadap isu lingkungan di Tasikmalaya, membuat Rizal merasa terpanggil untuk
menjadi aktivis dalam memerangi aktivitas penambangan pasir secara konvensional
yang marak terjadi di Gunung Galunggung. Tentu saja, akibat dari aktivitas
penambangan pasir ini memiliki dampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Berkurangnya jumlah bukit pada Gunung Galunggung, kekeringan air dan
tercemarnya sungai menjadi kenyataan pahit yang dialami.
Pada tahun 2015, Rizal dan beberapa masyarakat Cintaraja
Tasikmalaya berinisiatif untuk membentuk Komunitas Penyelamat Lingkungan
Cintaraja (KPLC). Cintaraja adalah sebuah desa yang terletak di pusat kota
kabupaten Tasikmalaya, di mana Citaraja menjadi wilayah satu-satunya yang
dijadikan ruang terbuka hijau di Kabupaten Tasikmalaya. Fokus dari KPLC ini
adalah gerakan perlawanan terhadap aktivitas pertambangan yang seringkali
membuat para aktivisnya berhadapan langsung dengan oknum preman dan alat berat.
Pada akhir tahun 2015, gerak dari KPLC ini dinilai menjadi tidak efektif karena
justru menjadi kesempatan bagi beberapa oknum yang ingin memanfaatkan momentum
penutupan lokasi pertambangan dengan cara mendapatkan uang dari aktivitas
penutupan dan pembukaan kembali lahan tambang tersebut.
Tahun 2016 menjadi awal dari perubahan arah gerak yang
dilakukan oleh Rizal, yang semula gerakan berbasis perlawanan menjadi gerakan
berbasis kesadaran untuk melestarikan lingkungan. Rizal meyakini permasalahan
lingkungan yang terjadi saat ini bukan hanya dihadapi oleh para aktivis
lingkungan dan masyarakat sekitar yang terdampak saja, akan tetapi masalah bagi
semua orang.
0 komentar:
Posting Komentar